Pengalaman Pribadi dalam Menggali Potensi Diri Sendiri
Untuk
kali ini saya akan membahas pengalaman pribadi saya sendiri dalam menggali potensi
dalam diri saya. Pada awalnya ketika saya masih sekolah di salah satu SMA swasta
di kota Bogor.
Di
sekolah ini saya mengikuti banyak organisasi dari OSIS, Jurnalistik, Paskibra
dan beberapa organisasi lainnya . Saya mengikuti organisasi ini karena hanya
ikut – ikutan saja namun selang waktu lama di OSIS saya mendapatkan ilmu baru
salah satunya ketika bersosialisasi kepada masyarakat dan ketika menyelesaikan
suatu masalah di satu kelompok, dan itu pun terpakai ketika awal saya masuk
kuliah dan ketika masa PPSPT saya bertemu orang – orang baru dan lingkungan
baru yang dimana saya harus menyesuaikan diri agar mendapat teman dan terbiasa
pada lingkungan kampus di depok karena sebelumnya saya tidak pernah keluar sendiri
dari bogor kecuali bersama keluarga atau teman. Maka dari itu saya menyadari
berorganisasi itu sangatlah penting karena ketika kita di lingkungan rumah
bahkan di dunia pekerjaan pun sangat terpakai dari berbagai segi hal.
Selanjutnya
saya akan bercerita ketika saya mengikuti Organisasi Jurnalistik di SMA saya,
ketika pertama kali saya masuk jurnalistik awal nya saya bingung sama sekali
karena pertama saya gabisa dalam bidang memfoto, kedua saya gabiasa bicara
didepan dalam arti kurang percaya diri dan ketiga saya gabisa membuat sebuah
artikel yang langsung dari saya sendiri. Itu semua hal yang saya bingungkan,
pernah terpikir oleh saya untuk keluar namun paksaan dari salah satu guru disekolah
saya dan guru tersebut adalah salah satu guru yang akrab dengan saya, beliau
pernah berkata “kalo ngga dicoba gabakal bisa zis walaupun hasil nya ngga
memuaskan yang penting udah berusaha”.
Setelah
itu saya tetap mengikuti jurnalistik tersebut dan pada suatu waktu saya di beri
tugas untuk mendokumentasikan acara disekolah dan membuat artikel nya kemudian
saya pun mencobanya, ketika acara sebelum dimulai saya bingung untuk melakukan
apa, untung nya saja saya kenal seorang senior dan seorang guru yang lebih
berpengalaman dalam bidang ini dan saya menanyakan nya kepada mereka masukan
untuk melakukan apa saja ketika mendokumentasikan sebuah acara, dan langsung
saya mengikuti masukan dari senior dan guru tersebut.
Ketika
acara selesai dan saya diberi waktu untuk membuat laporan dan artikel mengenai
acara tersebut, disitu lah saya merasa berdebar – debar karena saya takut hasil
foto dan hasil artikel nya saya nanti tidak memuaskan namun ketika saya
memberikan hasilnya dari pihak osis dan pihak guru saya hanya diberi masukan
saja dan mengucapkan terima kasih karena sudah meliput. Ketika hari itu pun
saya dipanggil oleh kepala sekolah untuk mengikuti kerja sama dari jurnalistik
SMA saya dan jurnalistik dari koran Radar Bogor. Selama setahun lebih saya
sering melakukan dokumentasi dari acara sekolah saya sendiri dan dari acara
luar di bogor yang kemudian dimasukkan kedalam tulisan di koran Radar Bogor.
Saya
merasa setiap hal pasti bisa dilakukan ketika mencobanya walaupun hasil tidak
sesuai dengan yang diinginkan namun setiap kali mencobanya dan ketika hasilnya
memuaskan itu jadi kebanggaan tersendiri . Ada satu cerita lagi yang menurut
saya ini jadi kebanggaan saya sendiri yaitu ketika saya dipanggil oleh guru BK
disekolah saya yang awalnya saya pikir saya melakukan kesalahan ternyata saya
dipanggil karena saya ditawari jasa foto oleh salah satu tim yang menyediakan
outbound di bogor, saya lupa nama timnya apa tapi saya diminta untuk menjadi fotographer
di tim tersebut diacara outbound untuk MUI kota bogor. Acara ini dilakukan di
puncak selama 3 hari, dari perjalanan, makan dan menginap gratis dan saya di
bayar selama 3 hari tersebut. Ketika itu pun saya sangat senang karena pertama
kalinya saya mendapat uang hasil kerja sendiri bahkan amplop yang berisikan
gaji pertama saya sendiri itu pun masih tersimpan dirumah saya karena itu
pengalaman yang gabisa saya lupakan.
Selanjutnya
saya cerita tentang eskul paskibra di SMA saya. Berawal ketika saya pertama
masuk SMA dan ketika masa MOPDB yang biasa disebut mos pada SMA saya ditunjuk
oleh senior untuk mengikuti paskib karena postur tubuh, biasa nya paskibra
memilih postur tubuh yang tinggi dan kebutulan mungkin pastur tinggi saya
sesuai makanya saya dipilih dan kebetulan juga saya ingin mengikutinya, karena
saya ingin tahu paskibra seperti apa dan melakukan apa saja. Kebetulan event
pertama paskibra ditahun itu yaitu
mengibarkan bendera merah putih di sekolah saya, awalnya saya hanya sering ikut
latihan dan ternyata saya ditunjuk sebagai pasukan inti dalam paskibra tersebut
karena ketika mengibarkan bendera merah putih ada beberapa pasukan yang pertama
pasukan sayap kanan, inti dan sayap kiri. Setiap pasukan mempunyai formasi
tersendiri dari sayap kanan dan kiri itu melakukan formasi seperti bodyguard
yang menjaga pasukan inti dan pasukan inti melakukan formasi persiapan
pengibaran bendera merah putih.
Event pertama
ini awalnya saya fikir event biasa saja karena hanya pengibaran disekolah namun
ketika latihan seolah olah latihan ini untuk perlombaan atau pengibaran di
depan presiden yang dimana latihan yang keras karena pelatih mengajarkan mau
dimana pun pengibaran tetap saja yang dikabarkan bendera merah putih lambang
negara kita sendiri dan kita harus menghargai jasa pahlawan yang susah payah
menaikan bendera ini ketika masa penjajahan. Pengalaman yang saya gabisa
terlupakan oleh saya ketika saya ditendang oleh pelatih karena tim sayap
melakukan kesalahan dan itu semua tim dapat hukuman namun yang lebih dikerasin
tim inti karena ketika satu Kelompok dan yang melakukan kesalahan satu orang
maka resiko dari satu Kelompok itu semua terkena imbas dari kesalahan itu untuk
tim inti dapat hukuman lebih keras karena tim inti yang memegang kendali
pengibaran mental yang harus ditekan agar tidak melakukan kesalahan ketika hari
H karena bisa saja gugup dan bisa jadi fatal ketika pengibaran.
Pengalaman
yang saya ambil dari paskibra ini yaitu jadi tegas dalam suatu hal dan melatih
peka dalam peraturan, peraturan sekecil apapun tetap saja itu peraturan ketika
dilanggar maka dapat sanksi seperti halnya dalam paskib taat pada waktu ketika
telat dapat hukuman dan lain lain. Potensi diri ini yang sangat penting bagi
saya sendiri karena mengajarkan berbagai hal yang dimana taat pada waktu dan
peraturan.
Ohh
iyaa ada satu lagii ketika saya sudah lulus dari SMA saya banyak belajar dari
organisasi yang saya ikuti di SMA dari OSIS, dan jurnalistik saya sekarang jadi
sering berbicara didepan karena saya ditunjuk sebagai pelatih paskib di SMA
saya sendiri tapi saya tidak melatih sendiri saya dibantu oleh teman teman saya
yang sebelumnya satu seperjuangan di paskibra dan juga saya jadi sering memfoto
acara bahkan saya memiliki tim sendiri untuk jasa foto ini, tim ini menyediakan
jasa wedding editing dari foto dan video dan juga lainnya , di tim ini saya
menjadi fotographer dan karena ini juga saya jadi menyuka desaign dari foto
video bahkan karena saya sering mengedit jadi saya tertarik pada bidang animasi
seperti halnya modelling 3D.
Itulah
pengalaman dan penjelasan cerita saya secara singkat mengenai kiat – kiat dalam
menggali potensi diri saya sendiri, semoga tulisan saya ini menjadi termotivasi
bagi pembaca dan bermanfaat , mohon maaf apabila salah kata dan sebagainya
sekian dan terima kasiih J
Komentar